IBInews.co.id|Bitung – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bitung, Sulawesi Utara, memanen kacang tanah pada Sabtu (3/5), di lahan perkebunan Lapas.
Hal ini bagian dari program kemandirian yang merupakan tindak lanjut dari Asta Cita Presiden dan Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI.
Kegiatan panen ini menjadi salah satu upaya pembinaan yang bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan praktis, seperti bercocok tanam.
Seluruh proses mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan hingga panen melibatkan warga binaan secara aktif dengan pendampingan dari petugas Lapas dan dukungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung.
Kepala Lapas Kelas IIB Bitung, Edi Kuhen, menyebut bahwa kegiatan pertanian ini adalah bagian dari pembinaan menyeluruh bagi warga binaan.
“Kami akan terus berkomitmen dalam memberikan pembinaan terhadap warga binaan, bukan hanya secara mental dan spiritual, namun juga dalam bentuk pembinaan keterampilan yang nantinya bisa menjadi bekal bagi mereka kelak ketika selesai menjalani masa pembinaan,” beber Edi Kuhen.
Kacang yang di panen
Edi menjelaskan, hasil panen kacang tanah tersebut akan dikelola oleh Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang dikonsumsi oleh warga binaan.
“Hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas tidak sekadar bersifat teoritis, tetapi memberikan dampak nyata dalam mendukung program ketahanan pangan dan membentuk pribadi yang mandiri dan produktif,” terangnya.
Selain itu, Edi mengatakan program pertanian ini juga menjadi sarana bagi warga binaan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerja sama, serta semangat hidup mandiri.
Edi menyabut, kedepan pihak Lapas berencana mengembangkan jenis tanaman lain dalam program serupa guna memperluas keterampilan yang bisa dimiliki warga binaan selama masa pembinaan. (*Maulana)
Komentar